REKAMAN TERAKHIR
PRYA
Pagi itu seperti hujan darah bagi Ara. Bagaimana
tidak, lelaki yang mencintainya pergi
dari hidupnya, pergi untuk selama-lamanya.
Wanita yang
berambut ikal kepirangan itu hanya bisa
menangisi kepergian prya. Kepergian sosok prya yg mencintainya dan juga
yang dia cintai. ia bahkan tak percaya bahwa itu benar-benar prya.
Kepergian prya
benar-benar membuatnya merasa terpukul. Setelah melihat rekaman dari seorang
sahabatnya yang bernama ari.
__________________________
Lima tahun sudah
prya memendam rasa cinta dan sayangnya kepada Ara,tapi tidak dengan ara yang
tak begitu yakin dengan perasaan prya padanya. Bukan karena ketidak egoisan ara
tapi karena ara masih ragu akan cinta prya.
Sore itu, prya
mengajak ara ke café. Tanpa berfikir panjang ara pun mencoba menerima ajakan
prya. Hanya butuh waktu 10 menit untuk
mereka tiba di café, tak lama setelah mereka sampai, mereka pun langsung
memesan coklat panas.
Perlahan tangan
prya menggenggam tangan ara yang mungil itu
”maukah kau
menjalani hidup bersamaku ?”ucapnya dengan harapan yang pasti. ara yang
mendengar ucapan itu langsung melepaskan segera genggaman prya.
“kenapa?” apakah
kau tidak menginginkannya ara” ucap prya
“bukannya aku
tak mau. Tapi aku bnar-benar masih ragu.
“hal apa yg
engkau ragukan dariku ??tanya prya
“entah lah. Aku
jugak tak begitu tau hal apa itu.
“bagaimana
mungkin engkau tak mengetahuinya ??
“ya, aku
benar-benar tidak tau”. jawabnya dengan nada yang kasar
Prya hanya bisa diam ,seolah-olah dia bingung
dengan semua ini. “begitukah cara mu membalas semua ini ara ?”Apakah aku tak
begitu penting untukmu??tanyanya dengan yakin
“aku tak pernah
memaksamu untuk melakukan semua ini,Kau sendiri yang melakukannya.” Jawab
ara
“ya, aku tau aku
yang melakukan semua ini. Semua ini aku lakukan karena aku cinta kamu ara.”
Menatap ara dengan harapan yang pasti.
“jangan paksa
kan aku prya. Aku benar-benar belum bisa” ucapnya dengan yakin ..
“mungkin
sekarang kau memang belum merasakannya ara. Akan tetapi jika rasa itu ada
nantinya tolong beri tau aku. Aku harap rasa itu akan ada di saat aku masih
bersamamu bukan di saat aku sudah tiada nanti. Yang harus kamu tau, aku akan
terus mencintaimu sekarang, esok dan sampai kapan pun itu” ucapnya dengan meyakinkan
cintanya pada ara ..
Tanpa pikir
panjang,ara pun perlahan melangkahkan kakinya meninggalkan prya.
“ara.. ara”
teriak prya dengan suara kencang .
Ara semakin jauh
dan tidak menghiraukan panggilan dari prya.
_________________________
Malam itu,
tiba-tiba ara memutuskan untuk pergi ke singapura tanpa memberi tau prya. Dan
tanpa sepengetahuan ara pula, malam itu prya masuk rumah sakit. Koma,
kondisinya prya koma,kondisi dimana dia tidak mengetahui segalanya kecuali
ara,gadis pujaan hati dalam hidupnya. Ia hanya menyebut nama ara walaupun
terkadang tidak begitu jelas. Dokter mencoba untuk menghubungi salah seorang
teman prya yaitu ari. Dan tak lama kemudian pula ari pun segera sampai. betapa
terkejutnya pemuda berkulit putih itu melihat sahabatnya yang hanya bisa
terbaring di atas tempat tidurnya dengan mata yang tertutup. Ari pun berdiri
tepat di samping tempat tidur prya, tanpa ia sadari perlahan lahan air matanya
jatuh melihat sahabatnya terbaring tak berdaya.
Keesokannya
perawat menghampiri ruangan prya, perawat ingin memastikan apakah ada
perkembangan atau tidak. ternyata belum ada perkembangan sama sekali, dan ari
pun menjadi sedih. setelah perawat pergi meninggalkan ruangan tersebut, tiba-tiba
terdengar suara prya yang begitu lembut menyebut nama ara. Ari pun terkejut
mendengarnya. Tanpa berpikir panjang ari pun mencoba untuk menghubungi ara.
Tapi usaha ari sia-sia, karena nomor ara tidak aktif. Ari sejenak bingung harus berbuat apa. Tapi secepat kilat
ia melangkahkan kakinya mencari ara di komplek
perumahan ara di jalan mawar no 16 yang tak jauh dari rumah sakit tempat
prya di rawat. Tapi usahanya juga sia-sia, karena ara tidak tinggal di situ lagi.
Seperti kilat pula ara menjauhkan diri dari cinta prya. bukan karena tak cinta,
tapi ia hanya ingin kepastian yang pasti dari dalam dirinya akan cinta nya
kepada prya. Putus asa,mungkin itulah yang sedang dirasakan ari pada saat itu,
tapi tiba-tiba mata kecil ari melirik seorang gadis yang ingin memasuki rumah ara. Penasaraan
ingin tau itu menghantui ari,dengan keyakinan yang kuat ia segera mendekati
perempuan berbaju merah tersebut.”bukan kah kamu sofi????tanyanya dengan yakin
‘ya’ jawab nya
dengan heran
“dimana ara???”
tanyanya bagaikan angin
‘kamu siapa??
Makin bingung
‘aku ari,
temannya prya.’
Setelah
mendengar laki-laki itu, sofi pun terdiam sesaat. Ia mencoba untuk menghindari
ari.
“hey” kenapa kau
menghindar??’
“aaa”
“apa kau
menyembunyikan ara???tanyanya dengan rasa keingintauan.
“tidak,tidak,aku
tidak menyembunyikan ara’
“kau pasti
menyembunyikannya,tidakkah kau tau bahwa prya masuk rumah sakit?dan sekarang
dalam keadaan koma,ku mohon beri tahu aku dimana ara skarang .
Wanita itu
tampak keragu-raguan untuk memberitahunya.
Ari pun tidak ingin memaksakan kehendaknya, dan mencoba untuk berjalan
perlahan menjauhi perempuan itu. Namun perempuan itu menarik tangan ari, dan
memberitahu kan bahwa ara sudah berangkat ke singapura. Ari pun berpesan pada
perempuan itu, untuk dapat memberitahu ara bahwa prya masuk rumah sakit. Dan
berharap ara segera pulang dan mengunjungi prya.
Akan tetapi,
sofi tidak sama sekali memberitahu ara tentang itu. Karena dia pikir itu hanya
akal-akalan prya untuk mendapatkan cintanya ara.
______________________
Dua minggu sudah
prya mengalami masa komanya dan dua minggu juga sudah ara di singapura. Ari pun
merasa senang melihat kondisi prya walaupun prya belum sembuh total. Prya
meminta ari untuk membelikannya sebuah rekaman. Hanya butuh waktu 15 menit
untuk ari dapat kembali dan memberikannya sebuah rekaman. Tanpa berpikir
panjang prya pun mulai merekam. Ari hanya dapat tersenyum melihat tingah laku
konyol sahabatnya itu.
Setelah prya
selesai merekam. Prya pun memberikan rekaman itu pada ari dan berkata “berikan
rekaman ini pada ara di saat aku sudah tiada nanti.”
“kamu pasti
sembuh prya”. percayalah padaku. dengan meyakinkan prya
“tidak ari,aku
tidak akan sembuh”. Dengan air mata yang mengalir
“percayalah
padaku prya”. kita hanya butuh waktu untuk kesembuhanmu
“aku percaya
padamu ari”. Mencoba untuk menghibur ari dengan tertawa kecil. Simpan ya
rekaman ini baik-baik dan jangan lupa berikan pada ara.
‘ari pun ikut
tertawa dan rekaman itu akan ku simpan dengan baik dan akan ku berikan pada ara
nantinya’ .
Dua minggu
berlangsung, mungkin terlalu cepat prya pergi dan mungkin terlalu lama bagi ari
untuk menanti sebuah kedatangan cinta dari ara. Namun apa daya,takdir
Tuhan telah datang kepada prya. Ari
menyesali semua itu,ia tidak bsa membawa ara pulang kepangkuan prya. kini ari hanya
bisa menangisi kepergian prya.
_________________________
Sebulan kemudian
ara pulang dari singapura dan kini ia telah mendapatkan jawaban yang pasti akan
cintanya pada prya. ya,,ara meyakinkan bahwa ia juga mencintai prya dan ia juga
tak ingin kehilangan prya. tak lama kemudiaan ara pun berkunjung ke tempat
prya. namun sayang seribu kali sayang, pintu rumah prya terkunci, tak ada satu
pun orang yang ada di rumah. Mungkin sedih bercampur kecewa yang ia rasakan
saat itu.
Tapi tiba-tiba
ari juga mendatangi rumah prya. dari kejauhan tampak seorang gadis yg berdiri di
depan rumah prya dan ari pun segera mendekati gadis itu. Tak di sangka gadis
itu adalah ara. Ara pun terkejut melihat ari.
“Kemana prya”
Tanyanya dengan serius
“Prya sudah
pergi dua minggu yang lalu dan dia menitipkan ini”. dengan wajah yang sedih
“apa??” kamu
pasti berbohong. Katakan yang sejujurnya, dimana prya? dengan suara yang keras
“prya sudah
pergi untuk selama-lamanya dan meninggalkan kita semua”. Inilah kenyataanya.
“tidak mungkin.”
Ara pun terduduk dan menanggis.
“jangan
menanggis.” Jika prya tau kamu menanggis,prya akan juga bersedih di sana. Ikut
duduk dengan ara dan memberikan sebuah rekaman dari prya.
Ara pun
mengambil rekaman itu dan terus saja menanggis dan tak menyangka bahwa semua
ini benar-benar terjadi. Ara benar-benar menyesal.
___________________________
Tiga
hari sudah ara menangisi kepergian prya. Dan di hari itu juga ara memainkan
rekaman video yang di berikan ari padanya. “Hai ara, apa kamu sehat?” Tanyanya
dengan tersenyum
Betapa kagetnya
ara ketika melihat kondisi prya yang hanya terbaring lemah di atas tempat
tidur.
“aku rasa kamu
sehat.” Ma’af jika aku tidak memberitahu kamu bahwa aku masuk rumah sakit. Aku
mengalami penyakit radang otak stadium akhir. Aku enggak mau membuatmu khawatir
karena penyakitku ini dan aku juga tidak mau kamu menerima cinta ku karena aku
sakit. Ma’af kan aku ara. Kamu mau mema’afkanku kan ?? tertawa hambar. Aku
mencintaimu ara. Kamu sangat berharga dalam hidupku. Aku akan selalu ada
bersamamu.
Perlahan-lahan
air mata ara jatuh membasahi pipinya itu. Ara benar-benar merasa bersalah atas
apa yang ia lakukan dulu pada prya.
“ara, jaga
dirimu baik-baik ya.” Kamu enggak perlu merasa bersalah atas semua ini, karena
semua ini bukan salah kamu. Tetaplah menjadi ara yang ku kenal dulu, ara yang
kuat dan ceria. Aku akan terus mencintaimu. I love you ara. Kamu yang terindah
dalam hidupku.
Lalu video
itupun mati. Ara tidak dapat lagi menahan air matanya. Ia merindukan prya.
tetapi ara mencoba untuk terseyum walaupun sebenarnya pertahanannya runtuh.
Dengan suara pelan ia juga berkata,” I love you to prya. aku akan selalu
mencintaimu walaupun kau sudah tiada lagi di dunia ini.
_____________________
Hujan itu
mengingatkan ara pada prya.prya yang meninggalkannya karena penyakit radang
otak stadium akhir. Prya yang menyembunyikan penyakitnya dari orang-orang yang
ia cintai. Kini hujan itu bagaikan tetesan luka prya karena ara. cinta yang tak
pernah terbalas oleh ara,cinta yang membuat prya pergi dengan cara tragis dan
cinta yang membuat ara menyesali semua perbuatannya.
Hanya ada sebuah
rekaman yang menjadi sebuah kenangan dari prya. Kenangan yang menjadi saksi
akan kebenaran cinta prya pada ara. J
Note : hargailah
setiap waktu yang ada. Karena kita tidak tau kapan orang yang kita sayangi di
panggil oleh ALLAH SWT ..
0 komentar:
Posting Komentar